Pages

Monday, April 2, 2012

Pesona Batu Akik nusantara


Batu Akik adalah sebutan Batu cincin yang umum kita kenal, dan bukan masuk dalam kategori batu Mulia. Di masyarakat rumpun Melanesia (khusunya Indonesia dan Malaysia), batu Akik ini menyimpan misteri berbagai macam mitos terkait dengan keberadaannya sebagai batu alam, yang akhirnya bisa menjadi komoditi bisnis, baik bisnis supranatural maupun non supranatural.
Batu akik memiliki bermacam jenis sesuai dengan mineral pembentuknya. Tapi umumnya batu Akik ini memiliki kandungan terbesar berupa batu Cadas dan air. Tentu saja hal ini sangat berbeda dengan batu Mulia yang memiliki struktur penyusun mineral yang tetap dan memiliki ”inclusion” yang dapat memadukan cahaya masuk serta cahaya keluar sehingga menghasilkan keindahannya. Sedangkan keindahan batu Akik ini bisa dilihat dari beberapa sisi, umumnya dari bentuk gambar yang dihasilkan selama proses pemotongan sampai pemolesan berlangsung (seperti muncul gambar serupa masjid, serupa manusia, bahkan muncul lafadl Allah, dan berupa sorban). Selain kelebihan yang ditinjau dari bentuk gambarnya, Batu Akik memiliki keunikan tersendiri, seperti ada batu Akik yang bolong (disebut combong), dan abstrak warna yang lebih dari 1 (contoh akik panca warna). Dan banyak hal yang menjadikan batu akik memiliki kelebihan-kelebihan dari sisi fisikalnya. Belum lagi bila berbicara dari sisi misteri supranatural yang diyakini sebagian masyarakat dapat mendatang sesuatu atau memiliki kekuatan tertentu bila digunakan oleh pemiliknya (contoh anti cukur, anti senjata tajam, pengasihan, rejeki, dsb).
Batu Akik rata-rata memiliki kekerasa sekitar 5-6 skala Mohs. Skala sebesar ini tergolong bebatuan yang memiliki kekerasan rendah, hal ini disebabkan unsur mineralnya tidak memiliki ikatan yang kuat antar molekulnya. Dilihat dari unsur pembentuknya, menurut info, ada sebutan Batu Akik sesuai dengan unsur pembentuknya, sebagai contoh yaitu :
1. Kinyang atau Kenanga: Batu ini berasal dari bahan cadas kali atau pegunungan yang mempunyai warna kuning bercampur orange. Batu dengan ciri khas seperti ini mempunyai 3 pamor/ruwas batu; 1. Pamor Sulaiman (batu serban, batu angka), 2. Pamor Air Widuri (sedikit berserat), dan 3. Pamor Collono (mulus).
2. Yaman Jawa: Bahannya berasal dari mata air yang membeku dan mempunyai ciri khas warna hitam cenderung kekuningan. Batu ini mempunyai 2 pamor: 1. Pamor Madu; dan 2. Pamor Sulaiman.
3. Angkik: Bahan dari batu ini berasal dari dalam batu cadas. Dan biasa mempunyai warna putih gajih atau lemak. Batu ini mempunyai bermacam-macam pamor. Seperti: Urat Serabut, Urat Widuri, Urat Sumur Bandung, Urat Cempaka, Rambut cendana,dan lain-lain.
 Proses Pembuatan Batu Akik
Seperti layaknya sebuah produk, batu Akik juga melalui satu proses dimana bahan material mentah berubah menjadi satu produk yang disebut dengan Batu Akik. Proses pembuatannya adalah sama, hanya kadang ada sedikit metode pemolesan yang berbeda tergantung teknologi yang digunakan. Dari bongkahan material batu yang telah dipilih, umumnya dilakukan pemotongan terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Setelah dilakukan pemotongan baru dilakukan pemolesan yang bisa dilakukan secara tradisional maupun dengan teknologi mesin, terakhir dilakukan finishing dengan menggunakan amplas dan bubuk intan. Konon katanya untuk pembuatan akik yang memiliki kekuatan mistis tertentu, setelah dilakukan pemotongan, proses pemolesan atau penghalusan menggunakan potongan bambu, dan dilakukan dengan berpuasa (biasanya puasa mutih). Tapi untuk jaman sekarang proses lelaku tersebut sudah jarang dilakukan, karena sudah banyak jasa supranatural yang mempermudah konsumen tak perlu melakukan proses yang cukup sulit dilakukan.
Jenis batu bahan akik dan daerah asal pemasoknya adalah batu sulaiman, dan yahman banyak dari Pacitan, , akik pancawarna dari Kebumen, akik yahman bungur dari Cilacap, dan batu kali dari Kebumen, Pacitan, dan Gombong. Banyak juga daerah-daerah lain penghasil batu Akik seperti di tasikmalaya, garut, sukabumi, dan banten. Ini sebenarnya tanda-tanda bahwa potensi kekayaan alam Indonesia sangat besar sekali terkait dengan batu akik.
Ada perbedaan antara batu-batu tersebut dan dapat dilihat dari urat/serat dan warnanya. Contoh Batu sulaiman (berurat/berserat garis-garis dan warnanya seperti madu), yahman (berurat seperti bentuk air dan berwarna seperti madu), pancawarna terlihat dari lima warna yang dikandungnya, dan yahman bungur (berurat seperti air dengan warna ungu-kecubung), Badar asem memiliki serat seperti rambut halus, dan sering juga disebut juga rambut cendana.
Mitos Kekuatan Batu Akik
Batu akik di rumpun Melanesia sudah memiliki bermacam cerita dan mitos.Maklumlah, didalam rumpun ini sebagian masyarakatnya memang masih banyak yang meyakini hal itu menjadi fakta dalam kehidupan keseharian. Artinya, kehidupannya sudah tidak dapat dipisahkan lagi dengan batu-batu tersebut. Menurut info, batu akik memiliki khasiat, terutama lima warna utamanya yaitu merah, hijau, kuning, hitam, dan putih. “Sesuai dengan kepercayaan orang Jawa, lima warna itu dapat memengaruhi kekuatan lima pancaindra manusia.
Pernah kita dengar juga tentang Batu Akik Combong (Bolong). Batu Akik Combong yang banyak dipasaran adalah Sulaiman Combong, dan Kecubung Combong. Tapi untuk kecubung combong agak sulit didapatkan karena termasuk yang langka dan masuk dalam kategori barang-barang mustika (pusaka) seperti mani gajah dan merah delima.
Batu Combong secara umum mempunyai ciri khas sebagai akik yang memiliki lubang di tengahnya, dan tembus sampai ke dasar akik. Selama ini, banyak dari masyarakat kita yang mencari Batu Combong karena khasiat dan tuahnya.Walaupun batu combong ini mudah kita temui dipasaran khususnya Sulaiman Combong, untuk mencari yang benar-benar bertuah, memang sangat sulit, karena untuk mengetahui bertuah atau tidak harus melalui serangkaian ritual pengetesan secara supranatural. Batu Sulaiman Combong pun banyak juga yang tiruan, karena combongnya tidak dari alam tapi sengaja dibuat lubang sampai bawah. Menurut beberapa sumber, ada beberapa ciri dari batu akik combong yang asli :
- Apabila dipegang, ada beban berat dan didalamnya mempunyai serabut urat batu.
- Lubang yang terdapat pada batu itu bersifat alami, dan bukan bikinan, tidak tampak seperti dikikir atau dibikin beraneka bentuk lubang.
- Dipermukaan dalam lubang memiliki bentuk kasar dan tidak mulus.
Batu Akik combong memiliki banyak cerita dan salah satu cerita yang diambil dari salah satu sumber mengatakan bahwa Batu ini sudah dikenal sejak zaman para Wali Songo (Abad ke-16 M), dan Batu Combong ini digunakan sebagai pengukur waktu jam untuk melaksanakan kewajiban sholat. Para Wali memahami Batu Combong pada masa itu dengan nama “Tuloq Ukur” (Batu Pengukur). Batu ini akan jadi penentu waktu lewat sinar matahari yang masuk lewat lobangnya.Baru setelah para Wali menemukan cara lain yang lebih mudah untuk menentukan waktu/istiwa sholat, Batu Combong beralih fungsi menjadi batu kecil lewat asahan tangan para Waliyullah yang disebut dengan nama Angki Jawa Sih Pingalem (Akik Jawa yang disukai). Mungkin dari asal nama inilah, sehingga batu ini mempunyai tuah atau berkhodam.
Selain mitos dan cerita diatas, ada pula informasi bahwa cincin menjadi sebuah rahasia umum bahwa hampir semua pemimpin dunia mengenakan cincin agar terlihat berwibawa entah itu cincin dari batu atau sekedar cincin dari kuningan. Namun pernahkan anda menyangka ternyata cincin dapat membangkitkan kewibawaan seseorang. Sebetulnya seorang pemimpin menggunakan cincin sebagai simbol kebesaran bukanlah hal baru, sejak zaman nabi sulaiman putra nabi daud a.s memimpin kerajaan terbesar di bumi manusia dan gaib dari jagat timur sampai barat beliau menggunakan cincin kebesaran yang terkenal dengan cincin ta’at sulaiman.
Berawal dari sinilah para pakar paranormal membuat sebuah terobosan untuk memindah energi yang berfungsi untuk kewibawaan, penaklukan dan pengasihan pada sebuah benda, entah itu berupa keris, tombak sampai pada batu mustika atau batu akik yang dikenal mustika sulaiman, mustika yusuf, mustika semar mesem dan lain sebagainya. Pada hakikatnya semua cincin mustika sejenis ini adalah berfungsi sama yaitu untuk kewibawaan, pengasihan dan penaklukan hanya saja energi pada setiap benda yang di isi berbeda beda tergantung tingkatan spiritual yang membuat mustika tersebut. Benda mustika pengasihan yang paling bagus adalah benda pengasihan yang dihasilkan dari alam gaib, jenis benda dari alam gaib sebetulnya sama saja dengan pengisian hanya saja karena keikhlasan dan juga spiritual si pembuat yang tinggi membuat benda ciptaannya menjadi kuat dan pada akhirnya masuk ke alam gaib. Memang benda dari alam gaib sudah tidak diragukan lagi energi dan kekuatannya namun dikarenakan benda tersebut sulit diperoleh, membuat benda alam gaib menjadi langka dan tentu saja harganya sangat mahal.

Beberapa mitos kekuatan Batu Akik :
Pengasihan
· Memancarkan pesona asmara, dan kasih sayang walaupun pemakainya memiliki wajah tidak tampan
· Memberikan rasa tentram bagi rekan kerja, pacar, istri maupun teman pemakai batu akik mustika ini.
·Memunculkan aura dimana kita disayangi orang-orang disekeliling kita.
Kewibawaan
· Memberikan dan Memancarkan energi kharismatik, walaupun terlihat menyenangkan tetapi juga dihormati dalam kesehariannya.
· Menimbulkan rasa percaya diri dihadapan khalayak, pimpinan maupun anak buah dikantor
Penaklukkan
· Dalam berkomunikasi atau negosiasi dapat membuat lawan bicara sangat percaya, kagum, dan tertegun dengan apa yang diucapkan.
· Bagi orang yang diajak berkomunikasi akan dengan mengikuti saran yang kita sampaikan.

Batu Mulia dalam pelukan Bulan Kelahiran/Zodiac


Batu Mulia, atau Batu Akik sudah banyak dikenal masyarakat luas, khususnya di Indonesia. Terkadang masyarakat masih mengkait-kaitkan antara Batu Mulia – Akik dengan Bulan kelahiran, weton, dan sebagainya sebagai dampak bergulirnya perkembangan budaya masa dahulu di Indoensia. Batu Mulia – Akik juga tidak hanya dipandang dari sisi keunikanya, segi warna, tekstur, maupun tingkat kekerasannya yang menyebabkan nilainya sangat tinggi dan mahal juga pola warna-warna alam yang terkandung di dalamnya sangat unik menjadikan batu mulia sebagai komoditas yang bisa diolah sehingga bernilai jual tinggi, tapi lebih penting juga kecocokan karakter seseorang berdasarkan bulan kelahiran, dan sifat batu-batu itu sendiri sehingga sebagian masyarakat mempercayai bahwa keberadaan batu yang dipakai akan memberikan pengaruh pada pemakainya.
Batu Mulia dalam pelukan Bulan Kelahiran
Menurut Info, batu mulia digolongkan dalam beberapa kelas. Terdiri dari batu permata (precious stone), batu setengah permata (semi precious stone), dan batu hias (ornament stone). Batu mulia yang masuk klasifikasi batu permata meliputi, intan, mirah delima (ruby), safir (sapphire), zamrud (emerald), garnet, opal (kalimaya), kecubung, giok (jade), topas, dan turmalin. Sementara batu setengah permata di antaranya, alsedon, agat (akik), rijang (chert), zircon, jasper, batusatam (textile), krisopras, malakit, azurite, florit, batu darah (hematite), krisokola, andalusit, kiastolit, phrenit, dan obsidian. Sedangkan yang termasuk klasifikasi batu hias, di antaranya onik, serpentinit, kalsit, aktinolit, peridotit, pegmatite, kurarsit, kuiseki, dan fossil kayu (silicified wood).
Sebagai bagian dari gaya hidup, saat ini batu mulia di kalangan pengoleksi pemula dihubungkan dengan bulan kelahiran, semacam zodiak. Dari sekian informasi yang dikumpulkan, dapat dirinci kecocokan batu dengan Zodiac sebagai berikut :
Bulan Januari – dihubungkan dengan batu garnet, yang melambangkan hati yang terbuka, loyal dan penuh kasih sayang.
Bulan Februari – dinaungi oleh batu Amethyst, batu yang melambangkan aristokrasi dan kekuasaan.
Bulan Maret – dilambangkan oleh Aquamarine atau Bloodstone, batunya Dewa Laut Neptune, yang melindungi pelaut dari berbagai rintangan selama mengarungi samudra.
Bulan April – dihubungkan dengan berlian, lambang kekuatan cinta, juga kekuasaan, keserakahan, intrik, dan magic.
Bulan Mei – adalah batu zamrud (emerald), batu persembahan untuk Dewi Venus yang melambangkan kesuburan.
Bulan Juni – identik dengan mutiara, moonstone atau alexandrite. Mutiara merupakan lambang kekayaan, kekuasaan dan umur panjang. Sedangkan moonstone dan alexandrite dipercaya membawa keberuntungan. Bulan Juli adalah ruby, pembawa cahaya dalam kegelapan.
Bulan Agustus – adalah peridot dan sardonyx. Peridot merupakan lambang matahari, sedangkan sardonyx dipercaya membawa keberuntungan, melindungi pemakainya dari godaan setan dan membuatnya pandai bicara.
Bulan September – dihubungkan dengan batu safir, lambang kejujuran dan kebersihan jiwa. Konon batu ini warnanya akan berubah jadi gelap jika pemakainya berselingkuh atau punya jiwa dan niat jahat.
Bulan Oktober – adalah opal atau tourmaline. Opal lambang harapan dan cinta, sedangkan tourmaline lambang kedamaian yang dipercaya bisa mengusir rasa takut pada pemakainya.
Bulan November – adalah cocok dengan topaz, lambang kebijaksanaan dan kesabaran.
Bulan Desember – adalah turquoise atau zircon. Turquoise merupakan lambang kesuksesan dan nasib baik, sedangkan zircon melambangkan keselamatan dan kesehatan.
Untuk Batu Permata menurut Zodiac/Tanda Bintang ini merupakan pilihan lain, dalam hubungannya dengan Batu Kelahiran, Batu Planet serta Batu Keberuntungan.
Tanda Bintang
Batu Kelahiran
Batu Keberuntungan
Capricorn (22 Des-19 Jan)
Ruby / Mirah, Garnet, Agate / Akik
Lapis Lazuli, Ruby / Mirah
Aquarius (20 Jan-18 Feb)
Garnet, Moss Agate / Akik Lumut, Opal / Kalimaya, Amethyst / Kecubung
Turquoise / Pyrus, Garnet
Pisces (19 Feb-20 Mar)
Amethyst / Kecubung, Rock Crystal, Sapphire, Bloodstone,Aquamarine
Amethyst / Kecubung
Aries (21 Mar-19 Apr)
Bloodstone, Diamond / Intan, Jasper / Hati Ayam
Diamond / Intan, Jasper / Hati Ayam, Bloodstone
Taurus (20 Apr-20 Mei)
Sapphire, Amber, Turquoise / Pyrus, Blood Coral, Emerald / Zamrud
Sapphire, Diamond / Intan
Gemini (21 Mei-20 Jun)
Agate / Akik, Pearl / Mutiara, Chrysoprase, Tiger Eye / Mata Macan
Agate / Akik, Emerald / Zamrud
Cancer (21 Jun-22 Jul)
Emerald / Zamrud, Pearl / Mutiara, Ruby / Mirah, Moonstone
Emerald / Zamrud, Agate / Akik, Chalcedony
Leo (23 Jul-22 Agst)
Tourmaline, Sardonyx, Onyx Rock Crystal
Peridot, Onyx, Amber
Virgo (23 Agst-22 Sep)
Pink Jasper / Hati Ayam Pink, Jade / Giok, Carnelian, Sapphire
Citrine / Kwarsa kuning
Libra (23 Sep-22 Okt)
Opal / Kalimaya, Lapis Lazuli, Peridot
Sapphire, Opal / Kalimaya, Chrysolite
Scorpio (23 Okt-21 Nov)
Aquamarine, Topaz
Garnet, Ruby / Mirah Aquamarine, Beryl
Sagitarius (22 Nov-21 Des)
Sapphire, Topaz, Amethyst / Kecubung, Turquoise / Pyrus
Topaz, Pearl / Mutiara
Terlepas dari apapun bulan kelahiran dan batu keberuntungan yang cocok, tetap dan janganlah lupa bahwa semua ini bukan sebagai tempat bersandar. Segala kekuatan hanya dari Allah Ta’alaa, dan kepadaNyalah kita kembali….

Kajian Puasa Weton

PUASA WETON

Dalam bahasa Jawa “Weton” berasal dari kata dasar “Wetu” yang bermakna “keluar” atau lahir. Kemudian mendapat akhiran –an yang membentuknya menjadi kata benda. Yang disebut dengan weton adalah gabungan antara hari dan pasaran saat bayi dilahirkan kedunia. Misalnya Senin Pon, Rabu Wage, Jumat Legi atau lainnya. Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon adalah nama-nama pasaran (untuk lebih jelasnya anda bisa menyimak di artikel Kajian Hari).
Jadi pengertian Puasa Weton adalah puasa yang dilakukan pada hari kelahiran berdasarkan perhitungan kalender Jawa yang berputar selama 35 hari. Artinya diperingati setiap 35 hari sekali. Berbeda dengan acara ulang tahun yang diperingati setahun sekali.
Amalan Puasa Weton merupakan ajaran mulia dari para leluhur, guna menghayati dan menghargai kelahirannya diri kita ke alam dunia ini. Falsafah sederhana puasa weton ini adalah hari lahir merupakan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Jadi pada hari tersebut, kembali kita mengingat kasih Tuhan yang begitu besar dalam hidup kita. Dengan harapan, agar kita ingat bahwa lahirnya manusia dimuka bumi ini membawa kodrat. Kalau dalam istilah Quran, diturunkannya manusia dimuka bumi ini adalah sebagai khalifah / pemimpin (Al-Baqarah: 30).
Layaknya sebagai seorang khalifah adalah membawa berkah dan rahmat bagi alam semesta. Bukan untuk merusak apalagi membinasakan alam atau sesama manusia.
Setiap diri yang selalu ingat kepada kodratnya ini maka akan menjadi pribadi-pribadi yang mulia, bijaksana dan penuh kasih sayang kepada sesama dan seluruh alam. Maka kehidupannya akan senantiasa dalam lindungan dan penjagaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Amalan puasa Weton memang tidak ada tuntunan langsung dari Rasulullah. Sebab ini adalah salah satu cara para leluhur Jawa berpuasa. Tidak ada hubungan dengan aliran agama tertentu. Jadi boleh diamalkan oleh semua orang, apapun agama dan keyakinannya. Walaupun demikian sesungguhnya amalan ini tersirat dari perilaku puasa Rasulullah Muhammad SAW. Anda bisa simak hadist tentang puasa Sunah Senin-Kamis. Seperti hadist berikut ini.
Nabi ditanya tentang puasa hari Senin lalu beliau menjawab, “Itu adalah hari dimana aku dilahirkan, dan hari dimana aku diutuskan sebagai Nabi, atau dimana diturunkannya wahyu pertama padaku”. (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Nasa’i, sanadnya shahih).
Dari Hadist tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Islam boleh hukumnya mengkhususkan ibadah pada hari tertentu yang dianggap memiliki arti istimewa (baik). Juga diperbolehkan memperingati hari lahir dengan berpuasa. Atau beribadah sunnat lainnya karena ittiba’ (mengikuti) kepada Nabi SAW saat hari kelahirannya. Dan ini tidak termasuk kategory bid’ah yang dilarang seperti yang sering dituduhkan segelintir golongan umat Islam yang mengaku-aku pengikut sunnah.
Ritual Weton
Dalam kaitannya dengan weton, orang Jawa memiliki tradisi yang disebut “selapanan”, yaitu memperingati weton kelahiran, yang berputar selama 35 hari itu dengan melakukan lelaku prihatin. Misalnya dengan lelaku berpuasa “ngapit”, mutih, melek (tidak tidur) dan menyediakan sesaji sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME.
Yang dimaksud dengan Puasa Ngapit adalah berpuasa 3 hari, yaitu pada hari weton, ditambah 1 hari sebelum dan sehari sesudahnya. Ada pula yang cukup dengan ritual Mutih, yaitu selama beberapa hari hanya makan nasi putih dan air putih tawar saja tanpa puasa, jadi boleh makan-minum kapan saja. Ada juga lelaku puasa 3 hari sebelum hari weton, 5 hari sebelum weton dan berbagai jenis cara puasa lainnya.
Adapula ritual melek (tidak tidur) selama 24 jam yang dimulai dari saat Matahari terbenam saat masuk hari wetonnya. Dan diakhiri ketika matahari terbenam dihari wetonnya. Sambil menghidangkan sesaji berupa variasi 4 warna bubur dan sesaji lainnya yang memiliki arti simbolik yang luhur.
Dan masih ada berbagai macam jenis tatacara ritual lainnya yang berkembang di masyarakat dalam rangka memperingati Weton Kelahiran ini. Walaupun tatacara berbeda-beda tetapi intinya sama yaitu sebagai bentuk lelaku prihatin (riyadhoh). Acara ini sangat jauh berbeda dengan acara ulang tahun jaman sekarang, yang cenderung bernuansa hura-hura bahkan suka cita yang berlebihan dan mengumbar perbuatan asusila.
Adanya perbedaan amalan-amalan lelaku dalam memperingati weton tidak perlu diperdebatkan. Sebab tatacara lelaku dan amalan sangat bergantung dengan kondisi diri dan adat yang berkembang di masyarakat.
Bagi mereka yang tinggal di desa nan asri masih banyak berbagai macam pepohonan hijau dan sungai yang bersih, dalam memperingati weton akan membuat berbagai macam sesaji berupa lauk-pauk hasil dari sawah ladangnya. Seperti nasi golong, daun jati, ikan teri, dan lain sebagainya. Tentu saja mereka tidak merasa kesulitan untuk mendapatkan semua bahan-bahan sesaji tersebut. Tetapi bagi masyakarat kota, yang tinggal di wilayah yang dikelilingi gedung-gedung beton, jarang ada pepohonan, sungai-sungai yang mengalir pun telah tercemar limbah, tiada lagi ikan yang hidup. Akan kesulitan bila untuk memperingati weton sebagaimana tradisi di pedesaan, setiap 35 hari sekali harus menyediakan berbagai macam sesaji dari alam. Maka biasanya tatacara memperingati weton ini setiap kaum adat masyakarat bisa berbeda-beda.
Begitu pula dengan tata amalan Puasa. Bagi mereka yang kehidupannya sudah dilonggarkan dari urusan duniawi akan lebih ringan dalam menjalankan puasa berhari-hari atau ritual tidak tidur semalam suntuk. Namun bagi mereka yang setiap hari masih harus bekerja keras untuk menghidupi keluarga, anak-istri, akan sangat susah untuk melakukan puasa berhari-hari semacam itu. Sementara ia harus dituntut produktifitas kerja yang tinggi bila tidak ingin dipecat dan kehilangan pekerjaan atau mata pencahariannya. Maka amalan puasa weton pun bervariasi, disesuaikan dengan kondisi diri sang pengamalnya. Yang penting tidak meninggalkan makna yang sebenarnya dari ritual weton.
Di kalangan masyarakat muslim dan pesantren, puasa weton ini biasanya dilakukan lebih dari 1 hari, ini untuk memberi solusi bagi mereka yang wetonnya jatuh pada hari-hari yang dilarang berpuasa di hari-hari tertentu seperti hari Jumat tanpa disertai puasa hari yang lain (Al Hadist). Dan itu sah-sah saja. Tidak ada sesepuh yang melarangnya. Selama suatu tradisi membawa manfaat baik, memang harus dilestarikan.
Di Sanggar Rasa Sejati, kami telah memberikan tuntunan puasa weton. Bisa anda simak di halaman Amalan Anti Sihir. Bisa diamalkan oleh siapa saja. Untuk saudara yang nonmuslim, lafal doa mantra Keselamatan bisa diganti sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Bagi yang dulu pernah membaca, silahkan disimak kembali karena kami telah update, karena dari penjelasan terdahulu ternyata masih banyak saudara-saudara yang masih bingung. Semoga tatacara yang sekarang bisa lebih dimengerti.
Manfaat Ritual Weton
Dari penghayatan dan pengamalan ritual weton yang luhur ini tentu akan membawa dampak baik bagi para pengamalnya. Antara lain :
  • Sebagai tanda syukur kepada Tuhan YME dan rasa terimakasih kepada kedua orang tua. Meningkatkan iman kepada Tuhan, dan berbakti kepada orang tua.
  • Sebagai salah satu momen untuk berintropeksi diri, ingat kembali kepada kodrat dan tugas sebagai manusia di muka bumi.
  • Kembali mengenal setiap unsur yang menyertai diri manusia hidup dimuka bumi ini, yaitu para Sedulur Sejati. Ada pula yang mengartikan Sedulur Papat Kalimo Pancer.
  • InsyaAllah, dari pengalaman telah terbukti dapat membawa dampak baik bagi kerejekian para pengamalnya. Akan membuka pintu rejeki yang luas dari segala penjuru mata angin.
  • Diberikan keselamatan dari segala macam bahaya yang nyata maupun magis (sihir).
  • Dan berbagai manfaat positif lainnya sesuai dengan penghayatan yang bisa dicapai oleh para pengamalnya.
  • Semua bisa terjadi bila semata-mata ada rahmat dari Tuhan Yang Maha Welas Asih.
Demikian tentang kajian Puasa weton. Semoga bermanfaat untuk pembaca blog Rasa Sejati. Salam karahayon.

Macam-Macam Puasa

Macam-macam Puasa Dalam Budaya Spiritual Jawa :

1. Mutih
Dalam puasa mutih ini seseorang tidak boleh makan apa-apa kecuali hanya nasi putih dan air putih saja. Nasi putihnya pun tidak boleh ditambah apa-apa lagi (seperti gula, garam dll.) jadi betul-betul hanya nasi putih dan air putih saja. Sebelum melakukan puasa mutih ini, biasanya seorang pelaku puasa harus mandi keramas dulu sebelumnya dan membaca mantra ini : “niat ingsun mutih, mutihaken awak kang reged, putih kaya bocah mentas lahir dipun ijabahi gusti allah.” (Saya berniat Mutih, mensucikan badan yang kotor, putih suci seperti bayi yang baru lahir atas perkenan Allah). Dalam Kejawen ritual ini ada 2 jenis,
  • MUTIH: boleh makan dan minum kapan saja, asal yang dimakan dan diminum nasi putih dan air putih tawar.
  • PUASA MUTIH : Siang hari tidak boleh makan-minum, layaknya seperti puasa biasa, Buka dan sahur hanya dengan nasi putih dan air putih tawar.
  • PUASA MUTIH NGEPEL : Sama seperti Puasa Mutih diatas, cuma banyaknya nasi untuk Buka dan Sahur cuma 1 kepal dan 1 gelas air putih tawar.
2. Ngeruh
Dalam melakoni puasa ini seseorang hanya boleh memakan sayuran atau buah-buahan saja. Tidak diperbolehkan makan daging, ikan, telur, terasi dan sebagainya.
3. Ngebleng
Puasa Ngebleng adalah menghentikan segala aktifitas normal sehari-hari. Seseorang yang melakoni puasa Ngebleng tidak boleh makan, minum, keluar dari rumah/kamar, atau melakukan aktifitas seksual. Waktu tidur-pun harus dikurangi. Biasanya seseorang yang melakukan puasa Ngebleng tidak boleh keluar dari kamarnya selama sehari semalam (24 jam). Pada saat menjelang malam hari tidak boleh ada satu lampu atau cahayapun yang menerangi kamar tersebut. Kamarnya harus gelap gulita tanpa ada cahaya sedikitpun. Dalam melakoni puasa ini diperbolehkan keluar kamar hanya untuk buang air saja.
4. Pati geni
Puasa Patigeni hampir sama dengan puasa Ngebleng. Perbedaannya ialah tidak boleh keluar kamar dengan alasan apapun, tidak boleh tidur sama sekali. Biasanya puasa ini dilakukan sehari semalam, ada juga yang melakukannya 3 hari, 7 hari dst. Jika seseorang yang melakukan puasa Patigeni ingin buang air maka, harus dilakukan didalam kamar (dengan memakai pispot atau yang lainnya). Ini adalah mantra puasa patigeni : “niat ingsun patigeni, amateni hawa panas ing badan ingsun, amateni genine napsu angkara murka krana Allah taala”. (Saya berniat Patigeni, memadamkan hawa panas (nafsu) di badan saya, matikan api (hawa) nafsu angkara murka, Karena Allah Yang Maha Esa).
5. Ngelowong
Seseorang yang melakoni puasa Ngelowong dilarang makan dan minum dalam kurun waktu tertentu. Hanya diperbolehkan tidur 3 jam saja (dalam 24 jam). Diperbolehkan keluar rumah.
6. Ngrowot
Puasa ini adalah puasa yang lengkap dilakukan dari subuh sampai maghrib. Saat sahur seseorang yang melakukan puasa Ngrowot ini hanya boleh makan buah-buahan itu saja! Diperbolehkan untuk memakan buah lebih dari satu tetapi hanya boleh satu jenis yang sama, misalnya pisang 3 buah saja. Dalam puasa ini diperbolehkan untuk tidur.
7. Nganyep
Puasa ini adalah puasa yang hanya memperbolehkan memakan yang tidak ada rasanya. Hampir sama dengan Mutih, perbedaanya makanannya lebih beragam asal dengan ketentuan tidak mempunyai rasa.
8. Ngidang
Hanya diperbolehkan memakan dedaunan saja, dan air putih saja. Selain daripada itu tidak diperbolehkan.
9. Ngepel
Ngepel berarti satu kepal penuh. Puasa ini mengharuskan seseorang untuk memakan dalam sehari satu kepal nasi saja. Terkadang diperbolehkan sampai dua atau tiga kepal nasi sehari.
10. Ngasrep
Hanya diperbolehkan makan dan minum yang tidak ada rasanya, minumnya hanya diperbolehkan 3 kali saja sehari.
11. Senin-kamis
Puasa ini dilakukan hanya pada hari Senin dan Kamis saja seperti namanya. Puasa ini identik dengan agama Islam. Karena memang Rasulullah SAW menganjurkannya.
12. Wungon
Puasa ini adalah puasa pamungkas, tidak boleh makan, minum dan tidur selama 24 jam.
13. Tapa Jejeg
Tidak duduk selama 12 jam
14. Lelono
Melakukan perjalanan (jalan kaki) dari jam 12 malam sampai jam 3 subuh (waktu ini dipergunakan sebagai waktu instropeksi diri).
15. Kungkum
Ritual berendam didalam air, seperti sungai, pertemuan 2 sungai, mata air, sendang, telaga dan sebagainya selama waktu tertentu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan Tatacara Tapa Kungkum adalah sebagai beikut :
  • Memilih tempat yang baik, arus tidak terlalu deras dan tidak terlalu banyak lumpur didasar sungai.
  • Lingkungan harus sepi, usahakan tidak ada seorang manusiapun disana
  • Sebelum melaksanakan Kungkum, disarankan untuk melakukan ritual pembersihan (mandi dulu). Ini dilakukan bila ritual kungkum untuk wejangan ilmu.
  • Dilaksanakan pada malam hari, mulai jam 10, 12 malam atau jam 3 dini hari. Lama sesuai kebutuhan 30 menit, 1 jam sampai 3 jam.
  1. Pada saat akan masuk air baca mantra ini : “ Putih-putih mripatku Sayidina Kilir, Ireng-ireng mripatku Sunan Kali Jaga, Telenging mripatku Kanjeng Nabi Muhammad.”
  2. Masuk kedalam air dengan tanpa pakaian selembarpun dengan posisi bersila (duduk) didalam air dengan kedalaman air setinggi leher atau pundak.
  3. Menghadap melawan arus air.
  4. Pada saat masuk air, mata harus tertutup dan tangan disilangkan di dada.
  5. Mulai Meditasi, Nafas teratur, konsentrasi fikiran dan hayati.
  6. Tidak boleh tertidur selama Kungkum.
  7. Tidak boleh banyak bergerak yang tidak perlu.
  8. Kungkum dilakukan selama 3 atau 7 malam berturut-turut.
16. Ngalong
Tapa ini dilakukan dengan posisi tubuh kepala dibawah dan kaki diatas (sungsang). Pada tahap tertentu tapa ini dilakukan dengan kaki yang menggantung di dahan pohon dan posisi kepala di bawah (seperti kalong/kelelawar). Pada saat menggantung dilarang banyak bergerak. Secara fisik bagi yang melakoni tapa ini melatih keteraturan nafas. Biasanya puasa ini dibarengi dengan puasa Ngrowot.
17. Ngeluwang
Tapa Ngeluwang adalah tapa dengan dikubur di suatu pekuburan atau tempat yang sangat sepi.  Tapa Ngeluwang adalah tapa paling menakutkan bagi orang-orang awam dan membutuhkan keberanian yang sangat besar. Tapa Ngeluwang disebut-sebut sebagai cara untuk mendapatkan daya penglihatan gaib dan menghilangkan sesuatu. Setelah seseorang selesai dari tapa ini, biasanya keluar dari kubur maka akan melihat hal-hal yang mengerikan (seperti arwah gentayangan, jin dan lain sebagainya). Sebelum masuk kekubur, disarankan baca mantra ini :
“ Niat ingsun Ngeluwang, anutupi badan kang bolong siro mara siro mati, kang ganggu marang jiwa ingsun, lebur kaya dene banyu krana Allah Ta’ala.” (Saya berniat Ngeluwang, menutupi badan yang berlubang (9), siapapun yang datang, mati! yang mengganggu jiwaku akan melebur seperti Air! Karena Allah Yang Maha Esa).

Definisi Ghoib

Kajian Tentang Ilmu Ghoib
Ketika anda akan mempelajari ngelmu tentu syarat utama anda harus percaya dan yakin adanya  unsur ghoib. Sesuatu yang tak selalu bisa dijangkau dengan panca indera dan akal, namun nyata adanya. Bahkan terkadang berlawanan dengan teori hukum alam fisik (materi).
Ghoib bisa berarti samar = elok, mengungkapkan kejadian, suasana yang tidak bisa diterima oleh nalar. Tidak logis dan rasional. Berbicara tentang hal ghoib seakan-akan berbicara yang mengada-ada. Namun tetap harus dipercayai bahwa ghoib itu ada. Manusia sendiri merupakan ciptaan yang terdiri dari 2 unsur, salah satunya berunsur ghoib. Yaitu selain jasad (fisik) juga ada Ruh, yang tidak bisa dilihat dengan mata, namun nyata keberadaannya sebagai lambang kehidupan manusia.
Begitu juga dengan malaikat, jin, syetan beserta alam kehidupannya juga masuk dalam kategori ghoib. Adapula hal-hal atau kejadian yang ghoib yaitu kematian, akherat, surga, neraka, pembagian rejeki dan jodoh dsb.
Saya tidak mengatakan Tuhan (Alloh swt) itu ghoib, karena tidak ada satupun dalam 99 Asma’-Nya yang menyebutnya Al Ghoib, yang ada hanya Al Batin untuk menggambarkan sifat “keghoibanNya”.
Meski manusia berhasil membuka hijab keghoiban, namun bukan berarti bisa mengerti segalanya. Ini berarti ghoib dibagi menjadi 2 macam. Yaitu:
1.  Ghoib Idhofie, yaitu hal-hal atau kejadian yang tidak dapat dimengerti orang awam, tetapi oleh orang-orang tertentu yang telah mengerti rahasianya, seluk-beluknya, hal itu tidak ghoib bagi mereka. Umpamanya seperti kekuatan magnetisme, tenaga Inti / Tenaga Dalam, ilmu-ilmu kanuragan, terawangan (menembus alam Jin) dan lain-lain sebagainya.
2.  Ghoib haqiqie, yaitu hal-hal atau kejadian yang tidak diketahui oleh makhluk, baik manusia, malaikat, ataupun Jin, jadi hanya Tuhan saja yang mengetahuinya. Umpamanya seperti kapan hari kiamat tiba, pembagian rejeki, jodoh, ajal, dan rahasia ketuhanan lainnya. Ghoib Haqiqie inilah yang dimaksud dalam ayat Al-Quran berikut ini:
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak (pula) sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Makhfuzh)” (QS. Al An’am : 59)
Hal ini perlu dipahami agar tidak salah kaprah nantinya dalam mensikapi tentang hal-hal yang ghoib.

Manusia & Alam Semesta

JAGAD CILIK & JAGAD GEDE


Menurut ilmu Geologi (ilmu yang mempelajari kulit bumi) proses terbentuknya bumi ini kira-kira 250.000 juta tahun.  Dari rentang waktu yang begitu lama dari jaman ketika manusia belum bisa disebut manusia hingga kini, alam telah memberikan konstribusi yang begitu besar bagi peradaban manusia, begitu pula sebaliknya.
Sebenarnya manusia hanyalah barang sepele. Ia hanya sebentuk sosok yang sangat tergantung pada fungsi fikirannya.
Ketika peradaban dimulai, pada jaman Nabi Adam as, manusia telah mempunyai keyakinan adanya kekuatan besar diluar kekuatan manusia. Kekuatan yang maha dahsyat yang menguasai segalanya. Disamping menyakini adanya penguasa tunggal (Tuhan) ada pula kepercayaan akan adanya kekuatan kedahsyatan alam. Seperti gunung, matahari, bulan, laut, batu besar, binatang dan sebagainya. Yang apabila dapat menyanjungnya niscaya kekuatan besar tersebut akan baik pula kepada manusia. Maka mulailah sebagian manusia memuja dan menyembah segala sesuatu yang berbentuk besar dan dahsyat. Kepercayaan seperti ini disebut Dinamisme.
Selain itu, berkembang pula, seiring dengan berkembangnya fungsi fikiran / pola fikir manusia yaitu adanya kepercayaan menyembah Roh penguasa, roh nenek moyang (leluhur). Kepercayaan ini disebut Animisme.
Hingga kini budaya menyembah kekuatan alam dan roh leluhur itu masih ada.
Disinilah terjadi adanya hubungan antara manusia dengan alam. Secara fisikal, contoh hubungan manusia dengan alam adalah diwujudkan dalam pernafasan (prana). Bahwa manusia membutuhkan hawa untuk hidup, tanpanya manusia akan mati. Sedangkan hawa berasal dari alam. Maka terus menerus antara manusia dan alam saling berhubungan.
Sesungguhnya manusia merupakan perwujudan kecil dari dunia. Manusia adalah miniatur alam semesta. Apa yang terdapat didunia ini sesungguhnya ada di dalam diri manusia. Alam semesta yang mempunyai pusat-pusat energi, dalam tubuh manusia pun terdapat pusat-pusat energi. Unsur-unsur yang terdapat didalam alam, ada dalam diri manusia. Zat yang terkandung dalam tubuh manusia berasal dari zat yang terdapat di alam. Mengandung unsur-unsur yang berasal dari tanah, air, udara, tumbuhan dan sinar matahari.
Pada hakekatnya manusia digambarkan lebih besar dari jagad raya. Karena apa yang terlihat besar dan menakutkan itu sebenarnya dapat masuk kedalam diri manusia.
Antara jagad cilik dan jagad gede, terdapat saling keterkaitan. Kehidupan manusia akan dipengaruhi oleh alam dan kehidupan alam juga akan terpengaruh dengan keberadaan manusia. Jelas bahwa kita tidak bisa hidup tanpa makanan, air, udara dan matahari. Begitu pula alam. Manusia dalam pandangan alam menjadi sebuah pedang bermata dua. Artinya manusia dapat menjadi faktor kelangsungan ; kelestarian hidup alam, yang akhirnya alampun memberikan kelestarian hidup bagi manusia. Namun manusia juga bisa menjadi penyebab kerusakan / kemusnahan alam. Terjadinya perang contohnya.
Ribuan binatang, tumbuhan dan ekosistem alam musnah akibat senjata perang dan kemajuan teknologi manusia dengan alat-alat modernnya yang tidak ramah lingkungan. Dalam perang, manusia saling bunuh cuma untuk memperluas wilayah ataupun melindungi wilayah kekuasaannya.
Merampas ataupun melindungi alam dengan cara saling menghilangkan nyawa tetap belum bisa disebut kebajikan.
“…apabila ada dua orang saling bertikai hingga menyebabkan kematian, sesungguhnya keduanya, baik yang membunuh maupun yang dibunuh akan masuk neraka” (hadist Nabi Muhammad).
Mengapa demikian? Jika yang membunuh masuk neraka itu wajar tapi kok yang dibunuh..?? Karena sesungguhnya keduanya mempunyai nafsu untuk membunuh satu dengan yang lain. Membunuh atau dibunuh.
Dengan memahami dan tahu arti jagad cilik dan jagad gede merupakan suatu upaya untuk mendekatkan manusia kepada kenyataan, kepada berfikir tentang hidup dan tahu bagaimana menghargai kehidupan ini.
Agar manusia faham akan dirinya. Faham akan makna hidupnya, agar tidak menyia-nyiakan hidupnya untuk berbuat yang bukan-bukan. Jangan sampai membuat kesalahan dan menghancurkan lingkungan. Rusaknya lingkungan hidup maka rusak pula dalam dirinya sendiri.
Hidup memang keras, penuh cobaan dan ujian, banyak rintangan dan godaan, penuh dengan batu terjal dan karang tajam yang tiada henti-hentinya mengetuk pintu kesadaran. Seperti menusuk dan menghentak-hentak jiwa kita dalam gejolak ingin tahu tentang apa yang akan terjadi hari ini, hari esok dan yang akan datang. Tetapi siapa yang menduga dalamnya samudera kehidupan, ganasnya badai cobaan dan lembutnya angin Ilahi yang menyejukan hati.
Begitulah gambaran hidup, bagai seorang pelaut yang mengarungi samudera luas. Semuanya datang dengan tidak terduga. Namun bagi yang telah memahami rahasia kehidupan, semua kejadian tidak akan mengejutkannya lagi. Walaupun yang akan terjadi pastilah terjadi. Karena semua yang akan terjadi sudah dapat dibaca tanda-tandanya. Seperti akan datangnya badai dilautan, pelaut yang berpengalaman sudah dapat menduga sebelumnya. Dengan membaca keadaan awan serta laju bertiupnya angin.
Begitu juga dengan kehidupan, manusia yang telah memahami rahasia kehidupan yang disebut Jagad besar dan jagad cilik, semua kejadian tidak akan mengherankannya lagi. Dan setelah memahami akan arti semua rahasia kehidupan itu, tidaklah nanti kita akan lari dari kenyataan. Tidak boleh mengingkari kebenaran. Harus menerima apa adanya, yang bisa dilakukan hanya berupa mengurangi bencana, bukan membiarkan badai taufan (cobaan/ujian/bencana) menghancurkan perahu kehidupannya.
Karena apapun yang terjadi didunia atau pada manusia itu sudah menjadi kehendak Tuhan. Walaupun begitu manusia diwajibkan berusaha untuk menghadapi berbagai benturan-benturan badai kehidupan. Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kalau orang itu sendiri tidak mau berusaha merubahnya.
Maka agar selamat dalam mengarungi samudera kehidupan ini, manusia harus bersekutu dengan Tuhan (taqwa). Melalui cara-cara / tuntunan yang telah dibentangkan oleh Tuhan untuk manusia. Seperti pelaut yang mempelajari rahasia alam dilautan, untuk menaklukan badai taufan. Bahkan setelah mampu mengenal air laut lebih dekat lagi. Gelombang besar yang bergulung-gulung itu dapat dimanfaatkan untuk senang-senang, seperti bermain ‘selancar angin’. Gelombang setinggi bukit itu tidak lagi mengerikan tetapi menyenangkan.
Paduannya adalah ketelitian, mengamati gerak kehidupan. Mengendapkan segala peristiwa kedalam sadar yang hakiki. Dengan ketenangan jiwa dan menyingkirkan segala syak wasangka.
Mengamati kehidupan dengan teliti dan telaten (ulet) mempergunakan kecerdasan dan kecerdikan maka akan bertemu dengan rahasia hidup yang disebut jagad gede dan jagad cilik (manunggaling jagad cilik lan jagad gede). Untuk mencapai kewaspadaan batin; dapat mengetahui apapun yang bakal terjadi (weruh sadurunge winarah).