Pages

Monday, April 2, 2012

Definisi Ghoib

Kajian Tentang Ilmu Ghoib
Ketika anda akan mempelajari ngelmu tentu syarat utama anda harus percaya dan yakin adanya  unsur ghoib. Sesuatu yang tak selalu bisa dijangkau dengan panca indera dan akal, namun nyata adanya. Bahkan terkadang berlawanan dengan teori hukum alam fisik (materi).
Ghoib bisa berarti samar = elok, mengungkapkan kejadian, suasana yang tidak bisa diterima oleh nalar. Tidak logis dan rasional. Berbicara tentang hal ghoib seakan-akan berbicara yang mengada-ada. Namun tetap harus dipercayai bahwa ghoib itu ada. Manusia sendiri merupakan ciptaan yang terdiri dari 2 unsur, salah satunya berunsur ghoib. Yaitu selain jasad (fisik) juga ada Ruh, yang tidak bisa dilihat dengan mata, namun nyata keberadaannya sebagai lambang kehidupan manusia.
Begitu juga dengan malaikat, jin, syetan beserta alam kehidupannya juga masuk dalam kategori ghoib. Adapula hal-hal atau kejadian yang ghoib yaitu kematian, akherat, surga, neraka, pembagian rejeki dan jodoh dsb.
Saya tidak mengatakan Tuhan (Alloh swt) itu ghoib, karena tidak ada satupun dalam 99 Asma’-Nya yang menyebutnya Al Ghoib, yang ada hanya Al Batin untuk menggambarkan sifat “keghoibanNya”.
Meski manusia berhasil membuka hijab keghoiban, namun bukan berarti bisa mengerti segalanya. Ini berarti ghoib dibagi menjadi 2 macam. Yaitu:
1.  Ghoib Idhofie, yaitu hal-hal atau kejadian yang tidak dapat dimengerti orang awam, tetapi oleh orang-orang tertentu yang telah mengerti rahasianya, seluk-beluknya, hal itu tidak ghoib bagi mereka. Umpamanya seperti kekuatan magnetisme, tenaga Inti / Tenaga Dalam, ilmu-ilmu kanuragan, terawangan (menembus alam Jin) dan lain-lain sebagainya.
2.  Ghoib haqiqie, yaitu hal-hal atau kejadian yang tidak diketahui oleh makhluk, baik manusia, malaikat, ataupun Jin, jadi hanya Tuhan saja yang mengetahuinya. Umpamanya seperti kapan hari kiamat tiba, pembagian rejeki, jodoh, ajal, dan rahasia ketuhanan lainnya. Ghoib Haqiqie inilah yang dimaksud dalam ayat Al-Quran berikut ini:
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak (pula) sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Makhfuzh)” (QS. Al An’am : 59)
Hal ini perlu dipahami agar tidak salah kaprah nantinya dalam mensikapi tentang hal-hal yang ghoib.

No comments:

Post a Comment