Pages

Sunday, February 13, 2011

'Keajaiban' Kotoran Serta Bahaya Mengorek Telinga

http://i.okezone.com/content/2009/07/29/56/243225/00yU7nD57q.jpg
Mengorek telinga juga bisa mengakibatkan perbenturan, sebab telinga kita bentuknya bersudut. perbenturan ini akan mengakibatkan pembengkakan atau pendarahan. Pengorekan yang terlalu keras atau dalam juga bisa mengakibatkan trauma., ditambah dinding telinga kita mudah berdarah, yang mengakibatkan rasa nyeri yang hebat.

Menggunakan cotton bud atau lidi kapas untuk membersihkan atau menggaruk telinga bagian dalam yang gatal memang nikmat. Tak heran jika banyak orang merasa kecanduan menggunakan korek kuping ini. Tapi, tahukah Anda bahwa aktivitas ini sangat berbaya.

Telinga manusia sebenarnya telah memiliki cairan alami yang dapat menghalau kotoran masuk ke dalam telinga. Cairan yang dalam istilah medis disebut serumen ini bertugas untuk menangkap kotoran sekaligus membersihkannya secara alami.

Kotoran yang tertangkap serumen biasanya akan menggumpal dan inilah biasanya kita buru dengan lidi kapas hingga ke rongga telinga bagian dalam. Tanpa campur tangan lidi kapas, gumpalan kotoran ini bisa keluar dan menguap dengan sendirinya.

Penggunaan lidi kapas justru bisa mendorong gumpalan masuk ke celah sempit di bagian dalam telinga yang seharusnya tak tersentuh kotoran. Kondisi ini berbahaya karena bisa mengakibatkan telinga tersumbat dan mengganggu pendengaran. Bahkan, sangat berpotensi memicu peradangan pada telinga sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Membersihkan telinga dengan lidi kapas memang tidak dilarang. Asal, hanya digunakan untuk membersihkan daun telinga hingga muara luar liangnya. Penggunaan lidi kapas untuk membersihkan telinga bagian dalam, tidak saja akan mendorong kotoran ke dalam, namun juga berpotensi mengeringkan serumen sehingga daya pelindung alami telinga hilang.

Jika merasa tak nyaman dengan kondisi telinga bagian dalam dan ingin membersihkannya, sebaiknya datang ke dokter spesialis telinga hidung dan tenggorok (THT). Kunjungan rutin ke dokter THT juga sangat disarankan untuk menjaga kesehatan telinga. Membersihkan telinga dengan cotton bud seringkali menjadi aktifitas pagi setelah mandi yang tidak terlewatkan. Tapi tidak banyak yang tahu, mengorek telinga tidak direkomendasikan oleh dokter spesialis THT. Anjuran ini tentu beralasan, tapi pertama kita perlu tahu, apa sih yang terjadi di dalam telinga kita?

Bentuk telinga kita dirancang untuk mengantisipasi masuknya kotoran. Liang telinga yang bersudut membuat kotoran, seperti debu ataupun serangga, sulit menembus bagian yang lebih dalam. Tugas menghalau kotoran juga dilakukan kelenjar rambut yang terdapat di bagian depan setelah liang telinga. Di sini juga diproduksi getah telinga yang bernama serumen. Kita lebih mengenalnya sebagai tai telinga atau congek. serumen inilah yang akan menangkap kotoran dan dengan sendirinya membersihkannya.

Banyak yang menganggap bahwa kotoran telinga yang berwarna kuning atau coklat merupakan hasil aktifitas bakteri. Itu merupakan pemahaman yang salah. Di dalam lubang telinga sendiri, mekanisme tubuh sebenarnya mampu membersihkan sendiri lubang telinga yang kotor jika berfungsi dengan baik. Kotoran telinga akan keluar dari lubang telinga dengan sendirinya, dengan dua proses yaitu: setiap kali rahang bergerak untuk berbicara atau mengunyah, dan menguap di udara ketika mencapai luar liang telinga.

Nah, di saat kotoran telinga keluar pada bagian telinga yang terlihat, disitulah bagian yang aman untuk membersihkan kotoran telinga. Pada dasarnya, kehadiran serumen memberikan banyak keuntungan bagi tubuh, dan upaya untuk membersihkan serumen dari lubang telinga akan menimbulkan banyak masalah dan kerusakan pada pendengaran.

Serumen diproduksi pada sepertiga bagian luar lubang telinga, dan secara normal tidak mungkin bergerak masuk ke dalam daerah gendang telinga yang sangat sensitif, kecuali adanya tekanan dari luar. Membersihkan liang telinga dengan cotton bud seringkali justru akan mengakibatkan terdorongnya serumen ke bagian yang lebih dalam yang bukan tempatnya. Jika pengorekan dilakukan terus-menerus, serumen yang terdorong akan menumpuk dan menyumbat, sehingga pendengaran pun menurun karena gelombang suara tak bisa disalurkan dengan baik.

Mengorek telinga juga bisa mengakibatkan perbenturan sebab telinga kita bentuknya bersudut. Perbenturan ini akan mengakibatkan pembengkakan atau perdarahan. Pengorekan yang terlalu keras atau dalam juga bisa mengakibatkan trauma, ditambah dinding telinga kita mudah berdarah, yang mengakibatkan rasa nyeri yang hebat.

Bahaya terbesar dari membersihkan serumen dari lubang telinga adalah pecahnya gendang telinga, kemudian munculnya infeksi bakteri yang mematikan pada gendang telinga yang pecah. Seperti yang dijelaskan di atas, serumen tidak diproduksi di daerah dekat gendang telinga. Namun karena banyak orang tidak tahu, mereka berusaha membersihkan telinga sedalam mungkin mendekati gendang telinga.

Jadi bagaimana cara membersihkan telinga yang benar? Cara yang benar adalah hanya membersihkan telinga luar, yaitu hanya yang terlihat dari luar dengan menggunakan handuk yang dibasahi dengan air hangat, jangan menggunakan cotton bud. Dan pergi ke dokter THT tiap 3 bulan sekali untuk dibersihkan.

Memang sih, mengorek kuping itu memberikan kenikmatan sendiri dan kita merasa repot jika “hanya” ingin membersihkan telinga harus ke dokter THT. Tapi akan lebih merepotkan jika bahaya mengorek kuping terjadi dan mengalami pengobatan dan peneluaran biaya yang lebih merepotkan lagi. Ya khan?

No comments:

Post a Comment