Pages

Monday, January 5, 2015

KELUHURAN BUDI NABI AL-MUSTHAFA : MUHAMMAD SAW. (1) - (2)

[1]
Para penulis sejarah Nabi mengungkapkan beberapa keluhuran pribadi Nabi.
(1) Bila ada orang yang sakit Nabi menengoknya, meski berada di tempat yang jauh
(2) Bila ada orang yang meninggal dunia, Nabi ta’ziyah dan mengiring jenazahnya
(3) Nabi sering duduk dalam posisi yang sama, bersama-sama orang-orang fakir dan mengambilkan untuk mereka makanan dengan tangannya sendiri
(4) Bila ada orang yang mencaci-maki orang lain, Nabi mengatakan: “tolong tinggalkan cara seperti itu”.
(5) Bila ada orang berbicara dengan suara tinggi, Nabi menahan diri dan bersabar.
(6) Bila datang kepada hamba-sahayanya, laki-laki atau perempuan, Nabi mengajaknya berdiri dan membantu keperluannya. Dia memanggil mereka : “sahabatku” atau “anak mudaku”.
(7) Bila bertemu orang, Nabi mengawali mengucapkan salam, ucapan damai,dan bila orang menyampaikan salam, Nabi membalasnya dengan cara yang lebih baik.
(8) Bila bertemu temannya, Nabi mengawali mengulurkan tangannya dan membiarkannya sampai si teman melepaskannya.
(9) Bila Nabi bertemu teman di jalan atau di manapun beliau mengawali mengucapkan salam sambil bibirnya merekah manis.
(10) Nabi senang menemui teman-temannya untuk sekedar silaturrahim (menjalin kasih sayang)


[2]
(1) Nabi menghormati orang-orang yang berbudi pekerti luhur, dan tetap berbuat baik kepada orang yang perilakunya tidak menyenangkannya (Ahl al-Syarr)
(2) Nabi suka mengunjungi kerabat dekatnya tanpa melebihkan mereka dari orang-orang yang lain
(3) Nabi tidak pernah bertindak kasar dan mencaci maki siapapun
(4) Nabi selalu memaafkan orang yang meminta maaf kepadanya
(5) Nabi Saw adalah orang yang banyak senyum, kadang-kadang tertawa dengan tidak berlebihan.
(6) Nabi juga suka bercanda, tetapi ia tak pernah berbohong
(7) Manakala Nabi belanja di pasar, ia membawa barang-barangnya dengan tangannya sendiri. Bila seorang hamba sahaya ingin menggantikan membawanya, Nabi mengatakan : “Ana Awla bi Hamliha” (akulah yang lebih pantas membawanya).
(8) Baju yang dipakai Nabi terbuat dari bahan berkualitas sederhana
(9) Nabi tidak pernah mencaci siapapun, tidak berkata-kata kasar dan tidak pula berkata-kata kotor.
(10) Nabi tidak pernah merendahkan dan memukul perempuan, isteri dan orang-orang yang membantunya.


(Husein Muhammad)

No comments:

Post a Comment