Pages

Thursday, February 27, 2014

Benci itu, Cinta yang Teramat Cinta

Jalaluddin Rumi, seorang tokoh sufi berpengaruh di dunia Islam dilahirkan di Balkh (sekarang Afganistan) pada tahun 604 H/1207 M. Ia dikenal sangat piawai dalam pemikiran esoteriknya melalui ungkapan syair-syair yang indah..

Kenapa demikian? Karena Rumi ini adalah seorang fiosofi dan filsufi yang pemahaman-pemahaman wihdatul wujudnya dan sebagainya dituangkan dalam karya sastra.

Sebuah contoh karya Jalaluddin Rumi adalah tentang penciptaan alam semesta ini yang dihubungkan dengan cinta, sebab katanya hal pertama yang di ciptakan oleh Tuhan adalah cinta.

"Cinta adalah samudra (tak bertepi) tempat langit menjadi sekadar serpihan-serpihan busa, (mereka kacau balau) bagaikan perasaan Zulaikha yang menghasrati Yusuf," salah satu karya rumi tentang "Cinta Universal"


Dalam perspektif Rumi, lanjutnya, dalam sebuah contoh, dua orang yang saling membenci, pada saat ketika bisa melakukan sikap saling membenci? Menurut pandangan Rumi kedua orang tersebut dilandasi karena cinta, sebab dibalik kebencian terdapat rasa sayang.

"Seperti dalam teori es, ketika berada pada titik 4 derajat Celcius menjadi sangat beku dan dingin, turun di titik 0 Celcius masih dingin, dan pada titik negatif ke bawah menjadi panas. Itu artinya karena bencinya kepada orang, itu menjadi cinta, maksud saya adalah kebencian itu ialah wujud cinta yang teramat cinta," 



Masuk ke dalam kategori apakah kita? Cinta? atau Benci? ;)

No comments:

Post a Comment