Arti Kata Ketupat.
Dalam filosofi jawa, ketupat lebaran bukanlah sekedar hidangan khas
hari raya lebaran. Ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau kupat
dalam bahasa jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku
Papat.Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan.Laku papat artinya empat
tindakan.
Ngaku Lepat.
Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku
lepat (mengakui kesalahan) bagi orang jawa. Prosesi sungkeman yakni
bersimpuh di hadapan orang tua seraya memohon ampun, dan ini masih
membudaya hingga kini.Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang
tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang
lain, khusunya orang tua.
Laku Papat.
Laku papat artinya empat tindakan dalam perayaan Lebaran.Empat tindakan tersebut adalah:
1. Lebaran.
2. Luberan.
3. Leburan.
4. Laburan.
Arti Lebaran, Luberan, Leburan dan Laburan.
Lebaran.Lebaran bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa.
Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.
Luberan.
Bermakna meluber atau melimpah. Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk
kaum miskin.Pengeluaran zakat fitrah menjelang lebaran pun selain
menjadi ritual yang wajib dilakukan umat islam, juga menjadi wujud
kepedulian kepada sesama manusia.
Leburan.
Maknanya adalah
habis dan melebur.Maksudnya pada momen lebaran, dosa dan kesalahan kita
akan melebur habis karena setiap umat islam dituntut untuk saling
memaafkan satu sama lain.
Laburan.
Berasal dari kata labur
atau kapur.Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air
maupun poemutih dinding.Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian
lahir dan batin satu sama lain.
Nah, itulah arti kata ketupat yang sebenarnya.Selanjutnya kita akan mencoba membahas filosofi dari ketupat itu sendiri.
Filosofi Ketupat:
1. Mencerminkan Beragam kesalahan manusia.Hal ini bisa terlihat dari rumitnya bungkusan ketupat ini.
2. Kesucian hati.Setelah ketupat dibuka, maka akan terlihat nasi putih
dan hal ini mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon
ampunan dari segala kesalahan.
3. Mencerminkan
kesempurnaan.Bentuk ketupa begitu sempurna dan hal ini dihubungkan
dnegan kemenangan umat islam setelah sebulan lamanya berpuasa dan
akhirnya menginjak idul fitri.
4. Karena ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka dalam pantun jawa pun ada yang bilang "KUPAT SANTEN",
Kulo Lepat Nyuwun Ngapunten
No comments:
Post a Comment