Mufti
Besar Australia, Dr Sheikh Salim Alwan Al-Husainyyi dan Mufti Besar
Ukraina, Dr Sheikh Akhmed Tamim mengungkapkan umat Islam saat ini tengah
menghadapi ancaman terbesar dari golongan pembawa akidah menyimpang
(sesat). Gerakan ini diyakini telah masuk ke institusi-institusi
pendidikan setingkat perguruan tinggi yang bertujuan meracuni pikiran generasi muda dengan ajaran-ajaran menyesatkan.
“Hendaknya kita berpegang teguh pada ajaran yang sudah diajarkan
ulama-ulama terdahulu dan jangan mudah menerima ajaran baru yang
menyesatkan. Terutama bagi mereka yang tengah belajar di universitas
karena ajaran sesat ini masuk melalui institusi pendidikan seperti
universitas,” kata Sheikh Salim Alwan Al-Husainyyi pada Seminar
Internasional yang diselenggarakan Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) di
Asrama Haji, Banda Aceh, Sabtu (30/11/2013).
Seminar yang
diikuit sekitar 700 peserta ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan
Musyawarah Besar (Mubes) Huda ke-2, 29 November-1 Desember 2013.
Sheikh Salim menyebutkan, golongan atau kelompok pembawa akidah
menyesatkan ini terus mendakwahkan ajarannya dengan membentuk image
negatif ajaran Islam yang sesungguhnya. Menurut Sheikh Salim, bagi umat
Islam saat ini diserukan agar terus memperkuat akidah ahlusunnah wal
jama’ah serta menjaganya dari segala hal yang merusak eksistensi mazhab
ini. Menurutnya, akidah ahlusunnah wal jama’ah yang benar adalah yang
berpegang pada Imam Asy’ari dan Abu Mansur Almaturidi.
Meski
tidak menyebutkan secara khusus di Aceh, namun merujuk pada fakta
beberapa tahun terakhir menunjukkan Aceh menjadi salah satu wilayah yang
disasar kelompok berpaham aliran sesat. Sheikh Salim menyebutkan umat
Islam saat ini harus waspada dengan gerakan kelompok tersebut yang
bertujuan meracuni pikiran generasi muda. Beberapa di antara paham itu,
kata Sheikh Salim, adalah; paham yang membenci Nabi Muhammad SAW,
meyakini Allah menyatu dengan alam, menyerupai Allah sebagai mahkluk,
paham yang mengkafirkan seluruh umat Islam karena tidak menjalankan
hukum Islam dan beberapa lainnya. Syeikh Salim menyebutkan semua
paham-paham ini bertentangan dengan Alquran dan sunnah Rasullullah.
Maka, Sheikh Salim menyerukan kepada seluruh umat Islam di Aceh untuk
memperteguh akidah sebagai benteng untuk membendung aliran dan paham
menyesatkan itu masuk dalam pikiran umat Islam. Tidak hanya itu, kata
Sheikh Salim, para ulama, institusi pendidikan dayah, pesantren,
sekolah, masjid dan universitas hingga muazzin di masjid-masjid
berkewajiban menyerukan agar umat Islam berakidah dengan akidah
ahlusunnah wal jama’ah.
“Banyak kelompok berpaham sesat
berkorban untuk mendakwahkan ajaran mereka. Lalu siapa yang akan
mendakwahkan akidah ahlusunnah wal jama’ah? Menegakkan kalimat tauhid
‘Laa ilaaha illallah?’ Umat Islam, ulama-ulama, institusi pendidikan dan
pemerintah berkewajiban membantu,” ujar Syeikh Salim yang juga Ketua
Majelis Ulama Australia.
Pandangan yang hampir senada juga
dikemukakan Mufti Besar Ukraina, Dr Sheikh Akhmed Tamim. Menurutnya,
sampai saat ini umat Islam, terutama di Eropa tengah dirongrong ke dalam
pengaruh kelompok berpaham menyimpang dengan golongan Islam moderat
yang bermazhab ahlusunnah wal jama’ah.
Sheikh Akhmed
menjelaskan, citra Islam di Eropa kerap digambarkan buruk karena
diprovokasi oleh para orientalis. Kondisi ini juga diperparah oleh
minimnya guru dan da’i di sana sehingga akidah menyesatkan dan serangan
para orientalis yang memperburuk citra Islam menjadi semakin kuat.
Banyaknya buku yang dibaca oleh umat Islam yang ditulis oleh kelompok
berpaham liberal dan ekstrem juga semakin memperburuk citra Islam di
Eropa.
Sheikh Akhmed juga menyerukan umat Islam harus bersatu
memperkuat barisan di tengah gencarnya kelompok berpaham menyesatkan
mendakwahkan ajaran mereka di tengah-tengah umat Islam.
“Umat
Islam harus bersatu. Jangan berpecah belah. Setiap kita harus berkorban,
tidak perlu dengan harta tapi persatuan yang kokoh, itu jauh lebih
baik,” ujar Syaikh Akhmed yang telah memulai dakwahnya di Ukraina sejak
tahun 90-an.
Dalam Musyawarah Besar (Mubes) ke-2 Himpunan
Ulama Dayah Aceh (HUDA) dihasilkan keputusan bahwa Syekh H. Hasanoel
Bashry (Abu MUDI) akan mengisi jabatan selaku ketua umum yang baru
menggantikan almarhum Abu Panton. Bersama dengan terpilihnya Abu, Tu
Bulqaini yang dulu dikenal sebagai ketua Rabithah Thaliban dan merupakan
alumni dari Dayah MUDI diangkat sebagai Sekjen HUDA.
Sumber
No comments:
Post a Comment