Pages

Wednesday, December 18, 2013

Mufti Besar Australia dan Ukraina Ingatkan Bahaya Aliran Sesat yang Mengancam Umat Islam

Mufti Besar Australia, Dr Sheikh Salim Alwan Al-Husainyyi dan Mufti Besar Ukraina, Dr Sheikh Akhmed Tamim mengungkapkan umat Islam saat ini tengah menghadapi ancaman terbesar dari golongan pembawa akidah menyimpang (sesat). Gerakan ini diyakini telah masuk ke institusi-institusi pendidikan setingkat perguruan tinggi yang bertujuan meracuni pikiran generasi muda dengan ajaran-ajaran menyesatkan.

“Hendaknya kita berpegang teguh pada ajaran yang sudah diajarkan ulama-ulama terdahulu dan jangan mudah menerima ajaran baru yang menyesatkan. Terutama bagi mereka yang tengah belajar di universitas karena ajaran sesat ini masuk melalui institusi pendidikan seperti universitas,” kata Sheikh Salim Alwan Al-Husainyyi pada Seminar Internasional yang diselenggarakan Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) di Asrama Haji, Banda Aceh, Sabtu (30/11/2013).

Seminar yang diikuit sekitar 700 peserta ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Musyawarah Besar (Mubes) Huda ke-2, 29 November-1 Desember 2013.

Sheikh Salim menyebutkan, golongan atau kelompok pembawa akidah menyesatkan ini terus mendakwahkan ajarannya dengan membentuk image negatif ajaran Islam yang sesungguhnya. Menurut Sheikh Salim, bagi umat Islam saat ini diserukan agar terus memperkuat akidah ahlusunnah wal jama’ah serta menjaganya dari segala hal yang merusak eksistensi mazhab ini. Menurutnya, akidah ahlusunnah wal jama’ah yang benar adalah yang berpegang pada Imam Asy’ari dan Abu Mansur Almaturidi.

Meski tidak menyebutkan secara khusus di Aceh, namun merujuk pada fakta beberapa tahun terakhir menunjukkan Aceh menjadi salah satu wilayah yang disasar kelompok berpaham aliran sesat. Sheikh Salim menyebutkan umat Islam saat ini harus waspada dengan gerakan kelompok tersebut yang bertujuan meracuni pikiran generasi muda. Beberapa di antara paham itu, kata Sheikh Salim, adalah; paham yang membenci Nabi Muhammad SAW, meyakini Allah menyatu dengan alam, menyerupai Allah sebagai mahkluk, paham yang mengkafirkan seluruh umat Islam karena tidak menjalankan hukum Islam dan beberapa lainnya. Syeikh Salim menyebutkan semua paham-paham ini bertentangan dengan Alquran dan sunnah Rasullullah.

Maka, Sheikh Salim menyerukan kepada seluruh umat Islam di Aceh untuk memperteguh akidah sebagai benteng untuk membendung aliran dan paham menyesatkan itu masuk dalam pikiran umat Islam. Tidak hanya itu, kata Sheikh Salim, para ulama, institusi pendidikan dayah, pesantren, sekolah, masjid dan universitas hingga muazzin di masjid-masjid berkewajiban menyerukan agar umat Islam berakidah dengan akidah ahlusunnah wal jama’ah.

“Banyak kelompok berpaham sesat berkorban untuk mendakwahkan ajaran mereka. Lalu siapa yang akan mendakwahkan akidah ahlusunnah wal jama’ah? Menegakkan kalimat tauhid ‘Laa ilaaha illallah?’ Umat Islam, ulama-ulama, institusi pendidikan dan pemerintah berkewajiban membantu,” ujar Syeikh Salim yang juga Ketua Majelis Ulama Australia.

Pandangan yang hampir senada juga dikemukakan Mufti Besar Ukraina, Dr Sheikh Akhmed Tamim. Menurutnya, sampai saat ini umat Islam, terutama di Eropa tengah dirongrong ke dalam pengaruh kelompok berpaham menyimpang dengan golongan Islam moderat yang bermazhab ahlusunnah wal jama’ah.

Sheikh Akhmed menjelaskan, citra Islam di Eropa kerap digambarkan buruk karena diprovokasi oleh para orientalis. Kondisi ini juga diperparah oleh minimnya guru dan da’i di sana sehingga akidah menyesatkan dan serangan para orientalis yang memperburuk citra Islam menjadi semakin kuat. Banyaknya buku yang dibaca oleh umat Islam yang ditulis oleh kelompok berpaham liberal dan ekstrem juga semakin memperburuk citra Islam di Eropa.

Sheikh Akhmed juga menyerukan umat Islam harus bersatu memperkuat barisan di tengah gencarnya kelompok berpaham menyesatkan mendakwahkan ajaran mereka di tengah-tengah umat Islam.

“Umat Islam harus bersatu. Jangan berpecah belah. Setiap kita harus berkorban, tidak perlu dengan harta tapi persatuan yang kokoh, itu jauh lebih baik,” ujar Syaikh Akhmed yang telah memulai dakwahnya di Ukraina sejak tahun 90-an.

Dalam Musyawarah Besar (Mubes) ke-2 Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) dihasilkan keputusan bahwa Syekh H. Hasanoel Bashry (Abu MUDI) akan mengisi jabatan selaku ketua umum yang baru menggantikan almarhum Abu Panton. Bersama dengan terpilihnya Abu, Tu Bulqaini yang dulu dikenal sebagai ketua Rabithah Thaliban dan merupakan alumni dari Dayah MUDI diangkat sebagai Sekjen HUDA.


Sumber

No comments:

Post a Comment